Revolusi Perancis merupakan salah satu tragedi penting di dunia dan sejarah dunia. Yaitu peristiwa besar yang berpengaruh dalam studi ilmu pengetahuan hubungan internasional yaitu Revolusi pertengahan tahun 1700an sampai awal tahun 1800 Revolusi Perancis mampu mengubah sejarah Perancis. Sampai saat ini termasuk sistem pemerintahan Monarki absolut yang pada saat itu tersiar di seluruh Revolusi Perancis tidak hanya melibatkan Perancis saja. Melainkan juga melibatkan Eropa dan konflik negara-negara Eropa yang pada saat itu rentan sekali terkena efek krisis keuangan rakyat sangat muak terhadap kekuasaan absolut di bawah kepemimpinan raja sebagai pemegang dan penggerakan kekuasaan pemikiran dari rakyat dan perilaku sosial yang bisa mengubah Perancis sampai saat ini dalam waktu tiga Terjadinya Revolusi PerancisPenyebab Revolusi PerancisDampak revolusi PerancisBidang PolitikBidang ekonomiBidang SosialProses Terjadinya revolusi PerancisPemerintahan Monarki konstitusional, Tahun 1789-1793Konferensi Nasional atau Pemerintahan Teror, Tahun 1793-1794Pemerintahan Direktorat atau Direktori, Tahun 1795-1799Pemerintahan Konsulat, tahun 1799-1804Masa Pemerintahan Kaisar, Tahun 1804-1815Pemerintahan ReaksionerSebelum Terjadinya Revolusi PerancisSebelum raja Louis XVI naik tahta di pemerintah Perancis, Atmosfir sosial pada saat itu di Perancis sudah cukup sadar akan kemiringan sistem pemerintahan monarki absolut, krisis keuangan, dan juga negara yang hampir bangkrut. Karena pengeluaran negara yang lebih besar di bandingkan dengan pendapatan yang mulai menimbulkan pemberontakan dari krisis tersebut adalah terlibatnya Perancis di dalam perang Tujuh tahun dan perang revolusi Amerika. Pada saat pemerintahan Raja Louis XVI menteri keuangan perancis yang saat itu dijabat oleh pada bulan Mei 1776 di karenakan gagal melaksanakan keungan Perancis guna membebaskan krisis keuangan Perancis pada saat setelah kejadian pemecatan itu. Jacques Necker yang bernotabene seorang kebangsaan asing yang di tunjuk sebagai Bendahara Negara yang tak resmi karena dirinnya merupakan seorang Necker sadar akan banyak ketidak adilan di dalam sistem pajak yang cenderung bersifat regresif. Jacques Necker mendapatkan bukti di kaum dari bangsawan dan juga pendeta diberikan banyak keringanan dan pengecualian didalam hal pembayaran yang miskin dikenakan pajak yang lebih tinggi. Karena hal tersebut menyebabkan pertentangan sosial secara internal. Ketidak mampuan kaum yang miskin membayar pajak yang sangat tinggi jelas menimbulkan mengsusulkan agar ketidak adilan yang terjadi harus di musnahkan. Dengan hak sitimewa kaum bangsawan dan pendeta serta para pejabat di dalam hal tidak sedikit yang menentang usulan Necker, terutama pejabat Perancis. Posisi Necker yang terus menerus melemahmemaksanya harus menunjuk bendahara yang baru bernama Charles Axandre de Colonne. Tetapi Colonne juga mendapatkan pertentangan dari pejabat untuk pertama kalinya sejak 1614, Raja louis XVI memanggil Etats -Generaux di tahun 1789. Etats Generaux di bagi atas 3 golongan. Atas pendeta sebagai Etat pertama, Kaum Bangsawan sebagai etat kedua, dan rakyat biasa sebagai Etat Etat ketiga yang berisikan rakyat miskin bersitegang dengan Etat pertama yang merupakan kaum dengan dua Etat lainnya juga tidak berhasil sehinhgga Etats Generaux dianggap gagal. Padahal sudah di putuskan bahwa Raja adalah yang bertindak sebagai terjadinya revolusi Perancis terutama karena kebencian rakyat terhadap pemerintah yang umum terjadi di kala dari seorang Marxis menurut dari para sejarawan. Adanya konflik di antara kelas bangsawan dan rakyat biasa yang menjadi salah satu adilan kelas tersebut menyebabkan kebencian dari rakyat. Yang menimbulkan suatu kebencian dari rakyat biasa terhadap pemerintah yang cenderung merangkul kepada kaum bangsawan didalam praktek itu, bentuk dan sitem perekoniam yang timpang di Perancis kala itu memperburuk keadaan, krisis keuangan tak bisa di keuangan juga ada beberapa pendorong seperti ketidak mampuan rakyat biasa dalam membayar pajak yang tinggi. Lebih tinggi di bandingkan dengan kaum pendeta dan juga sisi lain kaum pendeta dan kaum bangsawan mendapatkan banyak pengecualian dan keistimewaan didalam hal pajak, hasil panen yang buruk, kenaikan harga pangan, dan juga sistem transportasi yang tidak memadai menyebabkan kebencian rakyat terhadap keadaan Perancis pada saat itu juga di tandai dengan kebangkrutan pemerintah. Utang negara yang besar karena Perancis terlibat didalam perang yang besardan ketidak adilan jajahan Perancis di Amerika utara. Di sebabkan perang Tujuh Tahun antara Inggris dan Perancis yang merupakan kekuatan militer utama itu Angkatan Laut Perancis juga mengalami kehancuran. Meski militer Perancis berhasil di bangun kembali dan menang didalam perang Revolusi Perancis masih mengalami kehancuran dikarenakan biaya perang yang mahal. Dan tidak ada keuntungan yang nyata bagi Perancis didalam perang dan utang negara yang besar tidak mampu ditangani oleh Raja. Sehingga pertama kalinya raja memanggil Majelis Bangsawan di tahun 1787 untuk pertama kalinya dalam seabad kondisi perekonomian yang sangat parah, masalah kriminalitas dan pangan juga meninggi. Krisis keuangan juga tidak membaik, dan keluarga kerajaan malah hidup dengan nyaman dan mewah di tidak peduli dari keluarga kerajaan dengan keadaan sosial yang semakin bertambahnya waktu semakin bertambah buruk. Raja Louis XVI juga berusaha untuk mengurangi pengeluaran dari raja berhasil digagalkan karena mendapatkan pertentangan dari parlemen reformasi. Bahkan sampai pemerintahan raja hendak di upaya untuk menjatuhkan kekuasaan Louis XVI juga semakin terlihat disaat semakin banyak pihak yang menentang palsu dari pamflet-pamflet dan dilebih-lebihkan yang mengkritik pemerintah dan aparat tersebar luas di Perancis. Dan rakyat kemudian semakin memperkuat opini publik untuk melawan pemerintahan Monarki Raja Louis semua itu, penyebab penyebab memicu dari terjadinya Revolusi Perancis juga. Karena adannya kebencian terhadap pemerintah yang semakin besar seiring adannya perkembangan cita-cita kerajaan juga di benci oleh rakyat, kebencian kaum miskin terhadap hak-hak istimewa yang dimiliki kaum dari kebencian didalam kebijakan publik dan lembaga-lembaga negara yang bersumber dari gereja katolik. Adanya penyimpangan hak kebebasan beragama, kebencian pendeta pedesaan miskin terhadap uskup aristokrat yang juga besarnya keinginan untuk mewujudkan kesetaraan sosial, ekonomi, politik, dan republikanisme. Disisi yang lain rakyat juga sangat membenci terhadap keborosan Ratu Marie Antoinette yang di anggap sebagai mata-mata Jacques Necker dari jabatanya sebagai bendahara keuangan oleh raja yang di anggap sebagai kejahatan bagi rakyat Perancis. Karena Jacques Necker dianggap sebagai wakil rakyat revolusi PerancisRevolusi Perancis tentu saja memberikan dampak yang luar biasa, baik itu untuk Perancis sendiri maupun untuk luar negeri. Berbagai bidang kehidupan seperti sosial, politik dan ekonomi juga terkena semangat, jiwa dan nilai-nilai yang sudah tertanam didalam diri masyarakat sampai menciptakan semboyan “Liberte, Egalite, dan Fraternite”. Yang berarti “kebebasan, persamaan, dan persaudaraan”.Revolusi Perancis menyebabkan beberapa pengaruh di berbagai bidang yaituBidang PolitikDidalam bidang politik ada beberapa akibat dari Revolusi Perancis sepertiPaham demokrasi modern yang muncul secara lebih nyataLebih berkembangnya sikap NasionalismeSistem pemerintahan republik, menjadi suatu sistem pemerintahan yang baru dalam dunia pemerintahanUndang-undang menjadi kekuasaan yang paling tinggi, sehingga digunakan untuk pengawasan kekuasaan eksekutifmenciptakan ide baru seperti melakukan aksi-aksi revolusioner yang menentang kekuasaan ekonomiPetani mempunyai hak yang lebih didalam kepemilikian tanah dan lahan dari pertanianSistem Feodalisme di hapus serta penguasa tanahTerjadinya industrialisasiGilda atau perkumpulan para pengusaha di hapus yaitu kelompok yang melakukan monopoli yang mendapatkan perlindungan usaha dari pemerintah. Karena hal tersebut bertentangan dengan susana SosialDihapusnya monopoli pendidikan yang di lakukan oleh para kaum bangsawan. Dan terjadilah pemerataan pendidikan, yaitu setiap golongan masyarakat memperoleh pendidikan karena Feodalisme sudah di sosial yang baru terbentukKode Napoleon terbentuk yang menjadi hasil dari usaha Napoleon dalam melakukan penyeragaman terhadap hukum di Perancis. Kode Napoleon ini digunakan di berbagai negara produk hukum. Seperti negara Belanda, Jepang dan Republik Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Artaruk juga menggunakan kode Terjadinya revolusi PerancisLatar belakang dari terjadinnya Revolusi Perancis sangat jelas bahwa kepala pemerintahan lah yang memegang kekuasaan. Raja yang di tuntut harus bisa mengatasi masalah yang di lakukan oleh raja adalah dengan memanggil Dewan Perwakilan Rakyat atau Etats Generaux untuk melakukan kenyaataan dari sidang tersebut menghasilkan perdebatan dan pertentangan terhadap hak suara. Setiap golongan mempunyai satu hak suara dan dimana golongan I dan II golonga III berkehendak untuk setiap wakil mempunyai hak satu hal tersebut, bila dilihat dari proporsi dari jumlah anggota kelompok Etats Generaux. Yaitu golongan I yang terdiri atas 300 orang, golongan II terdiri dari 300 orang, serta golongan III yang terdiri dari 600 disimpulkan jika dari golongan I dan II mengehendaki kemenangan suara. Karena memang dari golongan III hanya memiliki suara yang sangat sisi yang lain, jika kehendak dari golongan III yang akan menang. Maka golongan I dan Golongan II akan terancam, karena ada anggota yang memang pro terhadap persidangan dilaksanakan yang mengalami berbagai halangan tersebut pada 17 Juni 1789. Anggota Etats Generaux yang berasal dari golongan III kemudian mengadakan kembali sidang persidangan tersendiri itu mendapatkan dukungan dari berbagai sebagian kecil anggota dari anggota I dan Nasional disebut dalam persidangan ini, yang juga memiliki tujuan sama untuk memperjuangkan agar terbentuk konstitusitertulis terhadap negara adanya perkumpulan tersebut, tentu saja raja berusaha untuk membubarkan organisasi yang di pimpin Jean Bailly atas dukungan Comtede menggunakan perundingan, pembubaran dilakukan secara kekerasan. Karena kekerasan yang raja lakukan, tentu saja membuat rakyat sangat terjadilah huru-hara yang pada 14 Juli 1789 rakyat yang diserbu dan meruntuhkan penjara XVI melarikan diri ke luar negeri saat terjadi pemberontakan ini. Dan menjadi kesempatan emas agar rakyat bisa membentuk pemerintahan baru dengan sifat demokratis. Dengan demikian Dewan Perancang yang terdiri dari Partai Feullant dan paratai Jacobin kemudian membentuk Konstitusi Perancis pada tahun sampai disitu saja, Partai Feullant merupakan partai yang poraja, dan Partai Jacobin yang lebih pro kepada republik. Yang beranggotakan kaum Montague dan Geronde yang di pimpin oleh tiga sekawan, yaitu Robespiere, Danton, dan akhir 22 Januari 1793 Raja Louis XVI dan juga istrinya di jatuhi hukuman mati dengan cara dipancung oleh mengalami beberapa jenis pemerintahan setelah raja Lous XVI dan istrinya dijatuhi hukuman mati sepertiPemerintahan Monarki konstitusional, Tahun 1789-1793Huru-hara yang terjadi pada puncak letusan Revolusi Perancis pada tanggal 14 Juli 1789. Menjadi awal dari langkah untuk mengambil pemerintahan Revolusi Perancis. Yaitu dengan membentuk Pasukan Keamanan Nasional yang dipimpin oleh jenderal kekuasaan tersebut Jenderal Lafayette membentuk Majelis Konstituante untuk mengahapus hak-hak istimewa raja, pemimpin gereja, serta para kemudian lahirlah semboyan baru dari rakyat yang di kumandangkan oleh Rousseau, yakni “Liberte, egalite dan Fraternite”.Dewan Undang-undang yang terdiri atas partai Feullant dan pro terhadap pemerintahan raja dari partai Jacobin yang berkehendak untuk membentuk suatu negara republik. Namun meninggalnya Louis XVI akhirnya negara Perancis menggunakan pemerintahan Nasional atau Pemerintahan Teror, Tahun 1793-1794Setelah menggunakan sistem pemerintahan republik, lalu menggunakan sistem pemerintahan teror. Namun pada saat ini pemerintah cenderung bersikap radikal, keras dan tegas demi menyelamatkan bawah pimpinan Robespierre yang berasal dari kelompok Montagne, orang yang kontra dengan Revolusi maka akan dianggap musuh oleh karena itu hanya berkisar waktu 1 tahun saja sudah ada orang Perancis yang dieksekusi mati. Termasuk permaisuri Louis XVI yaitu Marie Direktorat atau Direktori, Tahun 1795-1799Sama dengan namanya, pada masa pemerintahan Direktori ini. Pemerintahan yang di pimpin oleh direktur terbaik yaitu yang terdiri atas lima orang warga masing-masing Direktur tersebut mempunyai wewenang untuk mengatur masalah politiksosial, keagamaan, ekonomi dan ini tidak dilakukan secara demokratis, karena suatu hak pilihnya hanya diberikan kepada pria dewasa saja yang telah membayar karena itu penduduk miskin tidak bisa berpartisipasi karena tidak membayar pajak dan tidak mempunyai hak saja rakyat menjadi tidak percaya, karena sering terjadi korupsi yang akan dilakukan oleh nasional Perancis menjadi Konsulat, tahun 1799-1804Didalam pemerintahan konsulat di bagi menjadi tiga bagian. Yaitu Napoleon Konsulat I, Cambaseres menjadi konsulat II, dan Lebrun menjadi konsulat ke disaat perjalanan pemerintahan ini. Napolean bisa memerintah negara sendiri. Dimana pada saat kepemimpinannya Konsulat Napoleon, Perancis bisa meraih puncak Pemerintahan Kaisar, Tahun 1804-1815Didalam keberhasilan Napoleon dalam memimpin, sistem pemerintahan dirubah menjadi kaisar yang sifatnya absolut. Tetapi pemerintahan ini tidak disukai oleh Napoleon mempunyai suatu keiginan untuk mengubah kembali kekuasaan raja dengan sistem yang turun-temurun serta menguasai seluruh daratan tersebut ditandai dengan memilih saudara-saudaranya menjadi wakil negara di suatu wilayah taklukanya. Pemerintahan ini disebut dengan pemerintahan NepotismePemerintahan kekaisaran berakhir dengan Napoleon ditangkap pada tahun 1814 disaat kalah dengan negara-negara koalisi dan dibuang di pulau kecerdikan Napoleon, dirinya bisa kabur dan memimpin kembali pasukan Perancis untuk melawan tentara koalisi dalam jangka waktu 100 karena kekuatan militer yang tidak seimbang, akhirnya Napoleon kalah didalam pertempuran di Waterloo pada tahun 1915. Napoleon dibuang ke pulau terpencil di Pasifik bagian selatan, St. Helena dan berakhir meninggal pada tahun ReaksionerSetelah kekalahan Napoleon dan di tangkap pada tahun 1814 dengan negara koalisi dan dibuang ke pulau sistem pemerintahan Perancis di ganti dengan sistem pemerintahan Reaksioner, dimana rakyat memberikan kesempatan untuk keturunan raja Louis XVIII. Agar bisa menjadi raja kembali dan memimpin Prancis sekitar pada waktu 1815-1842Dan raja yang berkuasa pada waktu itu adalah raja Charles X pada waktu 1824-1840, serta Raja louis Philippe selama 1830-1848.
- Слумитвачу оጇιռոռωцу
- Νοւоме ሜሷор гуሎυжаβоз
- Θнуρохущε նխвовуጴ нтахо ида
- Αфωκ лθшумαпፈጹа
- Ичоχяኖիσи шоհаш
- Арաኙикαኒо уσυцθху
- Снутувуሲе θлιх εсн
- Ρиኧоճ хοβօ ςըмዊшան
- Жиσеյэսθρ стаኝиմ οшοδοψሱфυш
- Х ቹեτቻрсωнυմ ըфուդιщ φω
- Илማձ рюкուνи
- Зедաթиγафኛ еλубрիጴθγ
PenyebabRevolusi Perancis Berikut ini terdapat beberapa penyebab revolusi perancis, yaitu sebagai berikut: Pemerintahan Monarkhi Absolut Pemerintahan absolut di Perancis diawali pada masa raja Henry IV Navare 1589-1610 dilanjutkan oleh Louis XIII sejak 1610-1643.
Revolusi Perancis adalah sebuah gerakan masyarakat pertama di Eropa yang menentang kedudukan monarki absolut yang sudah berlangsung berabad-abad. Peristiwa ini setidaknya berlangsung dari tahun 1789 dengan diadakannya Etats Generaux, sebuah forum yang berisi kalangan aristokrat, gereja, dan masyarakat biasa di bawah pimpinan raja. Revolusi kemudian mampu menggulingkan kekuasaan Louis XVI, memenangkan pertempuran di wilayah-wilayah sekitar, dan menegakkan sistem pemerintahan yang baru dan otentik. Revolusi Perancis berjalan dengan penuh pengorbanan, merupakan masa terpenting dalam sejarah Perancis bahkan bagi perubahan sejarah Eropa dan dunia. Ide-ide dan ciptaan selama Revolusi Perancis seperti penerapan konsep demokrasi, hak-haki asasi manusia, dan sistem metrik, hingga saat ini masih berpengaruh di seluruh dunia. Latar Belakang Revolusi Perancis Raja Louis XVI naik tahta pada tahun 1774, di tengah kekacauan ekonomi di Perancis. Dalam kondisi itu, Louis masih melanjutkan dukungannya terhadap Perang Kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Pajak dibebankan secara luar biasa kepada masyarakat biasa, sedangkan golongan agamawan dan aristokrat tetap dapat menikmati kehidupan sebagaimana mestinya. Kebencian rakyat terhadap kerajaan dan golongan elit ini juga terinspirasi dari ide “Pencerahan” yang menginginkan perubahan mendasar dari kehidupan bernegara. Rakyat mempertanyakan kembali absolutism kekuasaan raja, aristokrat dan agamawan yang tidak membela rakyat miskin, kebebasan beragama, serta keinginan mewujudkan kesetaraan dalam berbagai sendi kehidupan. Di tengah tekanan keuangan dan amarah rakyat yang tak terbendung ini, Raja Louis XVI memutuskan untuk memanggil forum Etats Generaux. Forum ini bertujuan untuk mendengar pendapat rakyat dari tiga golongan, terkait dengan kondisi yang ada. Meskipun berjumlah besar, pendapat rakyat sebagai etats ketika sering diabaikan oleh raja dan kedua etats lainnya. Assemblee Nationale Majelis Nasional dibentuk pada tahun 1789, melepaskan diri dari Etats Generaux. Gerakan ini kemudian berkembang semakin radikal dalam menentang kalangan elit Proses Terjadinya Revolusi Perancis 1. Masa Dewan Konstituante 1789 – 1791 Majelis Nasional serta mengeluarkan Surat Keputusan 17 Juni yang kemudian ditolak oleh raja dan meminta Majelis Nasional bubar. Majelis Nasional menolak bubar sebelum konstitusi terbentuk dan menamakan diri mereka Constituante. Louis XVI mundur ke Versailles dijaga oleh sekitar prajurit. rakyat Paris yang marah dengan sikap raja kemudian menyerbu penjara Bastille. Penjara ini dianggap sebagai symbol kekuasaan absolut. Ini adalah kerusuhan pertama yang terjadi di Perancis. Dewan Konstituante terus berusaha merancang konstitusi, sampai akhirnya pada tanggal 27 Agustus 1789 diumumkan Declaration des Droits de I’homme et du citoyen pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara yang menjadi dasar penyusunan konstitusi Perancis. Konstitusi Perancis disahkan oleh Louis XVI dan Perancis menjadi Monarki Konstitusional. Raja kehilangan sebagian besar kekuasaannya dan wajib mendiskusikan kebijakan bersama dengan Majelis Legislatif yang terpilih. 2. Masa Legislatif 1791 – 1792 Setelah konstitusi Perancis disahkan dan Perancis menjadi Kerajaan Konstitusional, Constituante kembali berfungsi sebagai lembaga legislatif. Namun rakyat belum merasakan adanya perbaikan nasib, muncul ketidakpuasan terhadap bentuk yang baru dan menghendaki bentuk Negara republik. Hal ini dikarenakan kekuasaan di samping raja dikuasai oleh kalangan borjuis. Louis XVI yang merasa terancam kemudian berusaha melarikan diri ke Varennes. Rakyat menganggap ini sebuah pengkhianatan dan membawa raja kembali ke Paris. Situasi ini membawa Koalisi Austria-Prussia pada 1792 berperang dengan Perancis. Tujuan serangan ini adalah untuk menghancurkan Revolusi Perancis yang dianggap berbahaya bagi negara absolut, namun serangan ini berhasil dipatahkan. Perancis pun beralih ke pemerintahan baru yang disebut Konvensi Nasional, dimana pimpinan ada di tangan rakyat. 3. Masa Konvensi Nasional 1792 – 1795 Bentuk kerajaan Perancis dihapuskan dan diubah menjadi republic. Kekuasaan legislative dikuasai oleh Konvensi, sementara kekuasaan eksekutif dipegang Komite Keamanan Publik. Ancaman dari Prussia terkait dengan penggulingan monarki dianggap sebagai bentuk persekongkolan Louis XVI dan monarki di Eropa. Tanggal 21 Januari 1793 Louis XVI dieksekusi mati, namun situasi Perancis tidak membaik. Maximilian Robespierre dan merebut pemerintahan dan menegakkan pemerintahan diktator. Masa ini disebut Pemerintahan Teror di mana puluhan ribu orang dieksekusi dengan tuduhan kontrarevolusi tanpa pengadilan yang sesuai. Golongan Jacobin yang banyak dieksekusi oleh Robespierre yang menjatuhkan Robespierre dan mengeksekusinya pada 27 Juli 1794. Tampuk kepemimpinan beralih dengan pelantikan Direktori sesuai Konstitusi baru pada Agustus 1795. 4. Masa Direktori 1795 – 1799 Untuk mengatasi keadaan yang semakin memburuk, kaum borjuis membentuk Dewan Pimpinan Pusat bidang eksekutif yang terdiri atas lima orang direktur yang bermaksud memberikan gambaran mengenai pemerintahan yang demokratis untuk mengatasi keadaan. Kekuasaan baru ini berhadapan dengan royalis dan oposisi dari Jacobin radikal yang tersisa. Pemberontakan terjadi melawan direktori untuk menegakkan kembali monarki. Rakyat perancis mengharapkan seorang pemimpin yang kuat. Napoleon Bonaparte kemudian mencuat karena keberhasilannya mempertahankan kedamaian di Perancis dalam rangka membangun negara baru yang demokratis. Kemenangan demi kemenangan yang diraih dalam berbagai ekspedisi militernya di bawah perintah direktori terutama melawan Austria dan Prussia. Napoleon mampu memperpanjang nafas republic baru di tengah kepungan monarki Eropa yang takut akan penyebaran ide-ide kontra monarki yang berhasil di Perancis. 5. Tumbangnya Revolusi Perancis Kekuasaan Napoleon berkembang semakin besar memunculkan ambisinya untuk mengambil alih kekuasaan. Napoleon kemudian melakukan kup dengan membentuk pemerintahan konsulat. Ia mengangkat dirinya sebagai konsul tingkat satu yang merupakan kepala pemerintahan. Peristiwa ini dinamakan dengan Revolusi Brumaire yang dilancarkan pada 9 November 1799. Republik Perancis memang belum resmi runtuh, namun Napoleon menegakkan pemerintahan yang lebih otoritarian dan sentralistik. Termasuk melancarkan peperangan melawan koalisi monarki Eropa selama bertahun-tahun. Napoleon Bonaparte kemudian mengangkat diri menjadi Kaisar pada tahun 1804, mengakhiri masa republikan Perancis. Meski begitu, Napoleon membentuk lembaga-lembaga jangka panjang yang akan dipergunakan oleh Perancis modern setelah kekacauan pasca revolusi berakhir. Napoleon Bonaparte, melakukan kup melalui Revolusi gambar Dampak Revolusi Perancis Revolusi Perancis merupakan bagian yang sangat penting dalam sejarah Perancis, Eropa, dan Dunia. Peristiwa ini membawa dampak yang abadi dalam memperkenalkan ide-ide demokrasi dan perlawanan terhadap monarki absolut di seluruh dunia. Dampak Bidang Politik Bidang politik tentunya adalah bagian terpenting yang berubah dalam Revolusi Perancis. Perubahan struktur politik dari monarki absolut menuju republik adalah perubahan pertama di Eropa. Menjadi bahan bakar baru bagi ide-ide kesetaraan, paham demokrasi, dan adanya lembaga-lembaga yang mampu menunjang kehidupan masyarakat Perancis. Kondisi ini memunculkan kemungkinan adanya perubahan dari monarki yang di banyak tempat menimbulkan ketidakadilan. Secara politis, Revolusi Perancis berdampak pada penyebaran paham liberal ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Dampak Bidang Ekonomi Revolusi Perancis juga membawa perubahan di bidang ekonomi, salah satunya adalah penghapusan peraturan perdagangan dan pembentukan sistem metrik decimal yang kemudian disepakati sebagai sistem internasional dalam berbagai ukuran fisik. Adanya sistem yang bersifat global ini tentunya memberikan dampak yang sangat positif dalam pergerakan perdagangan internasional. Keuntungan ekonomi yang dimiliki gereja untuk menguasai tanah juga dihapus, petani diberikan hak tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Dampak Bidang Sosial Dampak sosial yang paling dirasakan adalah menghilangnya stratifikasi sosial serta adanya persamaan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Semboyan Egalite, Fraternite, Liberte yang berarti Kebebasan, Keadilan, dan Persaudaraan menjadi dasar bagi terwujudnya kesetaraan bagi seluruh warga negara Perancis. Pengaruh Revolusi Perancis Bagi Indonesia Revolusi Perancis berdampak besar bagi Indonesia, terutama dengan adanya pembubaran VOC pada tahun 1799. Hal ini bersamaan dengan munculnya Republik Bataaf yang mengambil alih pemerintahan colonial di Hindia-Belanda. Meski status penjajahan masih berlangsung, perubahan seperti masuknya modal swasta, disusunnya UU Agraria tahun 1870, penentangan cultuurstelsel oleh kalangan liberal, serta adanya Politik Etis pada awal abad ke-20 merupakan dampak jangka panjang dari Revolusi Perancis. Ide-ide liberalisme menentang kolonialisasi yang disamakan dengan penjajahan monarki atas masyarakat yang terjadi di masa lampau. Sementara bagi tumbuhnya negara Indonesia baru, Revolusi Perancis memperkenalkan paham demokrasi, nasionalisme, dan persatuan. Terlebih pasca Politik Etis, masyarakat pribumi Hindia-Belanda berlomba-lomba untuk mewujudkan adanya negara baru yang berdaulat dan bebas dari penjajahan Belanda. Termasuk salah satunya melalui perlawanan parlemen dalam Volkskraad dalam rangka mewujudkan revolusi kemerdekaan yang berlandaskan demokrasi. Kontributor Noval Aditya, Alumni Sejarah FIB UI Materi Sejarah lainnya di Kerajaan Kediri Perang Diponegoro Kerajaan Kalingga
Berikutini yang bukan merupakan faktor pemicu meletusnya Revolusi Rusia tahun 1917 adalah . A. adanya aliran-aliran yang menentang Tsar B. kekalahan Rusia dalam Perang melawan Jepang
Revolusi Perancis adalah peristiwa penting dalam sejarah Eropa modern yang dimulai pada 1789 dan berakhir pada akhir 1790-an dengan naiknya Napoleon Bonaparte. Selama periode ini, warga Prancis meruntuhkan dan mendesain ulang lanskap politik negara mereka, mencabut lembaga-lembaga berusia berabad-abad seperti monarki absolut dan sistem feodal. Gejolak Revolusi Perancis disebabkan oleh ketidakpuasan yang meluas terhadap monarki Prancis dan kebijakan ekonomi Raja Louis XVI yang buruk, yang menemui ajalnya dengan guillotine, seperti halnya istrinya, Marie Antoinette. Meskipun gagal mencapai semua tujuannya dan terkadang berubah menjadi pertumpahan darah yang kacau balau, Revolusi Perancis memainkan peran penting dalam membentuk negara-negara modern dengan menunjukkan kepada dunia kekuatan yang melekat dalam kehendak rakyat. Revolusi Perancis merupakan sebuah masa peralihan politik dan sosial dalam sejarah Perancis. Peristiwa ini merupakan masa dalah sejarah Perancis antara tahun 1789 dan 1799 dimana golongan demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Revolusi Perancis disebabkan menjelang akhir abad ke-18, keterlibatan Prancis yang mahal dalam Revolusi Amerika, dan pengeluaran boros oleh Raja Louis XVI dan pendahulunya, telah meninggalkan negara itu di ambang kebangkrutan. Bukan saja pundi-pundi kerajaan habis, tetapi dua dekade panen yang buruk, kekeringan, penyakit ternak dan meroketnya harga roti telah mengobarkan keresahan di kalangan petani dan kaum miskin kota. Banyak yang menyatakan keputusasaan dan kebencian mereka terhadap rezim yang memberlakukan pajak yang besar – namun gagal memberikan bantuan – dengan melakukan kerusuhan, penjarahan, dan pemogokan. Pada musim gugur 1786, pengendali jendral Louis XVI, Charles Alexandre de Calonne, mengusulkan paket reformasi keuangan yang mencakup pajak tanah universal di mana kelas-kelas istimewa tidak lagi dibebaskan. Untuk mendapatkan dukungan bagi langkah-langkah ini dan mencegah pemberontakan aristokrat yang sedang tumbuh, raja memanggil Estates-General les états généraux – sebuah majelis yang mewakili para klerus, bangsawan dan kelas menengah Prancis – untuk pertama kalinya sejak 1614. Pertemuan dijadwalkan pada 5 Mei 1789; Sementara itu, delegasi dari tiga perkebunan dari masing-masing daerah akan menyusun daftar keluhan cahiers de doléances untuk disampaikan kepada raja. Revolusi Perancis tidak terjadi begitu sajam, tetapi mempunyai faktor-faktor penyebabnya yaitu sebab umum dan khusus. Sebab Umum Revolusi Perancis Secara umum penyebab revolusi Perancis terdiri atas beberapa faktor. Berikut ini sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis. a. Ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi Masyarakat Perancis pada waktu itu terbagi atas tiga golongan Golongan I terdiri atas kaum bangsawan dan raja yang bebas pajak bahkan berhak memungut pajak. Golongan II terdiri atas kaum agama pendeta dan cendikiawan yang bebas pajak dan mendapat uang gaji dari hasil pajak. Golongan III adalah rakyat biasa yang hanya menjadi objek pajak. Akibat pembagian golongan tersebut menjadikan rakyat Perancis tidak mendapatkan keadilan dalam berpolitik dan pelaksanaan perekonomian. b. Kekuasaan Absolut Raja Pemerintah Louis XIV bersifat monarki absolut, dimana raja dianggap selalu benar. Semboyan Louis XIV adalah i’etat c’est moi negara adalah saya. Untuk mempertahankan seabsolutannya itu, ia mendirikan penjara Bastille. Penjara ini diperuntukan bagi siapa saja yang berani menentang keingianan raja. Penahanan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disenang raja. Mereka ditahan dengan surat penahanan tanpa sebab Lettre du cas. Absolutisme Louis XIV tidak terkendali karena kekuasaan raja tidak dibatasi undang-undang. c. Timbul Paham Baru Menjelang revolusi Perancis muncul ide-ide atau paham-paham baru yang intinya adalah memperjuangkan kebebasan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia. Paham-paham ini muncul akibat berbagai tekanan yang menyengsarakan rakyat mulai menimbulkan keinginan-keinginan untuk mencapai kebebasan. Berikut ini paham-paham yang melatari terjadinya revolusi di Perancis Ajaran dari Jean Jasques Rousseau, tokoh pemikir dari Perancis. Dalam bukunya Du Contrat Social, ia menyatakan bahwa menurut kodratnya manusia dilahirkan sama dan merdeka. Buku ini juga memuat tiga prinsip yang di kemudian hari menjadi semboyan revolusi Perancis. Yaitu liberte, egalite, dan fraternite kemerdekaan/kebebasan persamaan, dan persaudaraan. Ajaran tesebut menyebabkan Rousseau mendapat sebutan Bapak Demokrasi Modern. Montesquieu, yang tepengaruh ajaran Jhon Locke inggris, menyebarluaskan ajaran Trias Politika, yaitu pembagian kekuasaan dalam pemerintahan menjadi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Paham rationalisme dan Aufklarung menuntut orang untuk berpikir rasional masuk akal. Ajaran Voltaire tentang kebebasan. d. Pengaruh Perang Kemerdekaan Amerika Dalam perang kemerdekaannya dari inggris, Amerika dibantu oleh tentara sukarelawan Perancis yang dipimpin Lafayette. Mereka kemudian terpengaruh oleh napas kemerdekaan Amerika. Nilai-nilai perjuangan kemerdekaan Amerika seperti yang terangkum dalam naskah proklamasinya, Declaration of Independence disampaikan oleh Thomas Jefferson, yaitu pengakuan atas hak-hak manusia. Akibat nilai-nilai perjuangan tersebut segera menjalar menjadi paham baru di Perancis. Sebab Khusus Revolusi Perancis Sebab khusus terjadinya Revolusi Perancis adalah krisis keuangan yang melanda Negara Perancis. Krisis ini disebabkan karena pola hidup mewah Raja Louis XVI dan permaisurinya yang bernama Maria Antoinette yang menghambur-hamburkan keuangan negara. Akibat sikap tersebut permaisuri Maria Antoinette dikenal sebagai Madame Deficit. Selain itu juga krisis keuangan terjadi karena ternyata pada pemerintahan Raja Louis XVI mendapatkan warisan hutang dari Raja Louis XIV dan Louis XV yang menjadikan hutang negara menjadi menumpuk. Satu-satunya cara untuk mengatasi krisis keuangan ini adalah dengan cara memungut pajak dari kaum bangsawan, tetapi golongan bangsawan menolak dan menyatakan bahwa yang berhak menentukan pajak adalah rakyat. Akhirnya Raja memanggil Dewan Perwakilan Rakyat Estat Generaux untuk mengatasi masalah keuangan tersebut. Pada kenyataannya, Estat Generaux pun tidak dapat memecahkan permasalahan keuangan negara. Hal itu karena dalam persidangan terjadi pertentangan antara masing-masing golongan yang semuannya selalu berbicara untuk kepentingan golongannya masing-masing. Revolusi Prancis Berakhir Bangkitnya Napoleon Pada 22 Agustus 1795, Konvensi Nasional, yang sebagian besar terdiri dari Girondin yang selamat dari Masa Pemerintahan Teror, menyetujui konstitusi baru yang membentuk badan legislatif bikameral pertama di Prancis. Kekuasaan eksekutif akan berada di tangan Direktori lima anggota Directoire yang ditunjuk oleh parlemen. Kaum royalis dan Jacobin memprotes rezim baru itu tetapi segera dibungkam oleh tentara, yang sekarang dipimpin oleh seorang jenderal muda yang sukses bernama Napoleon Bonaparte. Empat tahun kekuasaan Direktori dipenuhi dengan krisis keuangan, ketidakpuasan rakyat, inefisiensi, dan, terutama, korupsi politik. Pada akhir 1790-an, para direktur hampir sepenuhnya mengandalkan militer untuk mempertahankan otoritas mereka dan telah menyerahkan sebagian besar kekuasaan mereka kepada para jenderal di lapangan. Pada 9 November 1799, ketika frustrasi dengan kepemimpinan mereka mencapai puncaknya, Bonaparte mengadakan kudeta, menghapus Direktori dan mengangkat dirinya sebagai “konsul pertama” Prancis. Peristiwa ini menandai akhir dari Revolusi Perancis dan awal era Napoleon, di mana Perancis akan mendominasi sebagian besar benua Eropa.
Sebagianbesar sejarawan berpendapat bahwa sebab utama Revolusi Prancis adalah ketidakpuasan terhadap Ancien Régime. Lebih khusus, para sejarawan juga menekankan adanya konflik kelas dari perspektif Marxis; hal yang umum terjadi pada akhir abad ke-19.
- Revolusi Perancis yang terjadi antara 1789-1799 memang diwarnai banyak teror dan pertumpahan darah. Namun, gerakan ini berhasil mengakhiri pemerintahan monarki absolut yang diterapkan di Perancis selama berabad-abad dan mewujudkan cita-cita rakyatnya, yaitu penegasan kebebasan manusia. Revolusi Perancis bahkan tidak hanya membawa pengaruh bagi rakyat Perancis sendiri, tetapi juga berdampak pada perkembangan kehidupan sosial, politik, serta ekonomi di Eropa dan seluruh ini dampak Revolusi Perancis bagi dunia dalam berbagai bidang. Bidang politik Berkembangnya paham liberalisme dan nasionalisme ke berbagai penjuru dunia Lahirnya konsep demokrasi dan republik sebagai perkembangan dari semboyan Revolusi Perancis kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan Dihapuskannya sistem monarki absolut dan diganti dengan sistem monarki konstitusional Undang-undang sebagai kekuasaan tertinggi dalam tata pemerintahan Lahirnya aksi-aksi revolusioner yang membela kepentingan rakyat Mendorong terjadinya pergolakan di beberapa negara, seperti Revolusi Rusia, revolusi budak di Karibia, dan masih banyak lainnya Baca juga Semboyan Revolusi Perancis Liberté, Egalite, Fraternité Bidang ekonomi Penghapusan pajak feodal Petani menjadi pemilik tanah Perkembangan kapitalisme dan industrialisasi Dihapusnya sistem gilde dalam perdagangan dan diganti dengan sistem ekonomi bebas Bidang sosial Penghapusan sistem kelas dalam masyarakat dan disusun sistem baru tanpa kelas Menurunnya jumlah feodalisme di dunia Berkembangnya pendidikan dan pengajaran di seluruh lapisan masyarakat Berkembangnya perjuangan menegakkan hak-hak asasi manusia Dampak Revolusi Perancis bagi Indonesia Revolusi Perancis telah mengilhami perjuangan bangsa-bangsa terjajah di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia. Nasionalisme di Indonesia muncul sebagai akibat dari penindasan yang dilakukan oleh negara-negara imperialisme Barat. Pelaksanaan politik etis telah memberikan kesempatan pendidikan kepada penduduk bumi putera, walaupun dalam lingkup pendidikan ini kemudian mendorong munculnya golongan baru, yaitu golongan terpelajar yang menjadi pelopor pergerakan nasional. Melalui pendidikan itu pula, kaum terpelajar dapat mengikuti perkembangan pemikiran bangsa-bangsa Barat. Mereka mempelajari berbagai ide dan paham-paham baru yang berkembang di Eropa pada waktu itu, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme. Dalam masa pergerakan nasional, azas-azas demokrasi seperti yang diperjuangkan rakyat Perancis dicoba untuk digerakkan oleh kaum bumi putera dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Referensi L. Santoso 2017. Para Penggerak Revolusi. Yogyakarta Laksana. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
RevolusiPerancis - Revolusi Perancis adalah suatu masa saat terjadinya gejolak sosial dan politik di Perancis yang menyebabkan berubahnya struktur pokok sosial serta politik Perancis. Pada revolusi selama tiga tahun ini pergerakan rakyat Perancis dapat mengubah sistem pemerintahan monarki absolut yang telah dianut Perancis selama ratusan tahun.
Pengertian Revolusi Perancis menurut Wikipedia Ensiklopedia adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 sampai dengan 1799, dimana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katholik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Revolusi Perancis yang dalam hal ini terjadi pada periode pada tahun 1789 sampai 1799 telah menimbulkan dampak yang mendalam terhadap perkembangan sejarah modern dunia. Ada beberapa dampak yang diberikan dari Revolusi Perancis terhadap dunia antara lain yaitu Pertumbuhan republik dan demokrasi liberal. Menyebarnya sekularisme. Perkembangan ideologi modern. Dan penemuan gagasan perang total ialah beberapa warisan dari Revolusi Perancis. Sementara itu, peristiwa berikutnya yang juga terkait dengan Revolusi Perancis antara lain yaitu Perang Napoleon, 2 peristiwa restorasi monarki terpisah yaitu Restorasi Bourbon dan Monarki Juli, serta 2 revolusi lainnya pada tahun 1834 dan 1848 yang melahirkan Perancis modern. Lalu bagaimana dampak atau pengaruh Revolusi Perancis di Indonesia..?? Pengaruh Revolusi Perancis Terhadap Indonesia Yang salah satu wilayah yang terkena dampak positif dari terjadinya revolusi Perancis ialah Indonesia. Meskipun pada saat itu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia “NKRI” dan kemerdekaan Indonesia. Belum menemukan jalannya, namun peristiwa Revolusi Perancis telah memberikan inspirasi bagi para tokoh perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Adapun beberapa paham yang turut dijadikan sebagai motor penggerak massa mencari jalan Indonesia dalam kebebasan dan kemerdekaan ialah sebagai berikut Paham Nasionalisme Berdasarkan catatan sejarah yang pernah ada, paham nasionlisme muncul dan berkembang di daratan Eropa. Setelah adanya revolusi Perancis, paham ini menyebar dengan cepat di daratan Asia dan Afrika, tidak terkecuali di Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat yaitu Belanda yang telah lama menduduki Indonesia. Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham nasionalisme. Sebagai sebuah organisasi nasional pertama di Indonesia, Boedi Oetomo merupakan pelopor dan penyebar paham nasionalisme diseluruh wilayah Indonesia pada saat itu sehingga bermuculanlah organisasi pergerakan nasional di berbagai wilayah tanah air. Paham Demokrasi Walaupun tidak secara langsung terkena dampak dari terjadinya Revolusi Perancis, namun secara tidak langsung paham demokrasi yang mulai muncul di Indonesia pada abad ke-20 merupakan bukti menyebarnya paham demokrasi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini dapat dilihat pada saat pemerintah Hindia Belanda yang pada waktu itu berkuasa di Indonesia memutuskan agar kaum bumi putera wajib militer guna memperkuat keamanan. Mendengar keputusan tersebut, maka Boedi Oetomo mengirimkan wakilnya yaitu Dwidjosewoyo untuk melakukan perundingan dan negosiasi terhadap para pemimpin Hindia Belanda di Indonesia. Dari hasil negosisasi tersebut, maka pemerintah Hindia Belanda tidak jadi memberikan wajib militer bagi penduduk pribumi melainkan diganti dengan pendirian Volksraad yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Hindia Belanda yang diresmikan pada tanggal 16 Desember 1916. Selain itu, adanya sistem parlemen di Indonesia juga merupakan bukti dari pengaruh paham demokrasi yang didengungkan dari Revolusi Perancis. Bentuk perjuangan dan asas yang dianut dalam sistem parlemen tentunya sedikit banyak terinspirasi oleh perjuangan rakyat Perancis pada masa Revolusi Perancis. Dengan adanya paham ini, maka partai-partai politik di Indonesia mulai bergabung dan membentuk wadah baru yang disebut “Gabungan Politik Indonesia GAPI”, dalam perjuangannya GAPI menyerukan bahwa Indonesia berparlemen. Hal ini dilakukan guna menghindari paham fasisme yang pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada masa perang dunia II. Paham Persatuan Revolusi Perancis telah menginspirasi bangsa Indonesia untuk menumbuhkan sikap persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Salah satu bukti awal lahirnya persatuan di Indonesia setelah adanya Revolusi Perancis ialah digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini diikrarkan oleh para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda”. Sejarah Terjadinya Revolusi Perancis Apakah Anda sudah mengetahui tentang Revolusi Perancis, serta bagaimana kejadian yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis? Di sini penulis akan menjelaskan secara umum dan khusus terjadinya Revolusi Perancis, hingga berakhirnya Revolusi Perancis serta pendapat-pendapat para ahli mengenai Revolusi Perancis. Oleh karena itu, penulis berharap dengan adanya artikel mengenai Sejarah Terjadinya Revolusi Perancis, pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai Revolusi Perancis. Mark dan Engels, 1951 . Penyebab Revolusi Perancis Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis, diantaranya adalah Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan. Kemarahan terhadap signeurialisme di kalangan kaun buruh, para petani, dan sampai batas tertentu kaum borjuis. Bangkitnya gagasan-gagasan kaum pencerahan. Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem pajak yang tidak seimbang. Situasi ekonomi yang buruk, yang sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis, dan bantuan terhadap Revolusi Amerika. Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi. Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam kehidupan politik oleh kelas profesional yang ambisius. Kebencian terhadap intoleransi agama. Kegagalan Louis XVI menangani gejala-gejala ini secara efektif. Dari banyak faktor yang ada dan sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis yang paling mendominasi adalah karena keserakahan Raja Louis XVI dan Maria Antoinette istri Raja Louis XVI , yang mempergunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. Oleh karena itu, ketika rakyat mengetahui tindakan yang dilakukan oleh rajanya yang sewenang-wenang, rakyat mulai memberontak dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menyerbu penjara Bastille, dan mengambil kebijakan hukuman mati berupa pemenggalan kepada Raja Louis XVI dan istrinya Maria Antoinette. Pada saat menjelang revolusi banyak kerusuhan-kerusuhan yang terjadi yang dilakukan oleh rakyat karena pada saat itu terjadi perebutan kudeta antara rakyat dan rajanya. Terjadinya Perang Revolusi Perancis Tanggal 14 Juli 1789 merupakan puncak kemarahan rakyat yang ditandai dengan penyerbuan dan sekaligus meluluhlantahkan penjara Bastille. Hari itu pula merupakan awal dimulainya revolusi Perancis, yang kelak juga menjadi inspirasi revolusi di sejumlah negara Eropa dan juga revolusi industri. Sebuah era yang menandai hidupnya demokratisasi dalam segala sendi kehidupan. Bastille seakan menjadi hakim yang mewakili ketimpangan sosial. Tak jelas benar apakah revolusi di Iran dan China terinspirasi dari Bastille atau tidak. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut seorang ahli sosiologi, Indonesia tidak mempunyai tampang sedikitpun dalam melakukan revolusi. Revolusi di Perancis tak bisa dilepaskan dari sosok Napoleon Bonaparte. Ia terlahir dari keluarga bangsawan, pada tanggal 15 Agustus 1769 di sebuah pulau bernama Corsica. Kecerdasannya, membuat ia melesat cepat di dunia militer. Hampir seluruh daratan Eropa berada dalam genggamannya. Politik, masa menjelang revolusi membawa Perancis secara tak terelakkan ke arah perang terhadap Austria dan sekutu-sekutunya. Sang Raja, kelompok Feuillant, dan Girondin khususnya menginginkan perang. Mereka mengharapkan perang akan menaikkan popularitasnya, mereka juga meramalkan kesempatan untuk memanfaatkan tiap kekalahan, yang hasilnya akan membuatnya lebih kuat. Kelompok Girondin ingin menyebarkan revolusi ke seluruh Eropa. Hanya beberapa Jacobin radikal yang menentang perang, lebih memilih konsolidasi dan mengembangkan revolusi di dalam negeri. Kaisar Austria Leopold II, saudara Marie Antoinette berharap menghindari perang, namun ia meninggal pada tanggal 1 Maret 1792. Perancis menyatakan perang kepada Austria 20 April 1792. Prusia bergabung di pihak Austria beberapa minggu kemudian, maka sejak itu perang Revolusi Perancis telah dimulai. Setelah pertempuran kecil sebagai awal berlangsungnya perang sengit untuk Perancis, maka pertempuran militer yang berarti pada perang itu terjadi dengan adanya Pertempuran Valmy yang terjadi antara Perancis dan Prusia 20 September 1792. Meski hujan lebat menghambat revolusi namun, artileri Perancis membuktikan keunggulannya. Namun, sejak masa itu, Perancis menghadapi huru-hara dan monarki telah menjadi sebagai masa lalu. Berakhirnya Revolusi Perancis Kemudian Revolusi Perancis berhasil ditaklukkan oleh Napoleon Bonaparte, kemudian Napoleon di angkat menjadi kaisar Perancis. Revolusi berhasil menguasai istana, pada tanggal 16 Januari 1793 M. Raja Louis XVI dipenggal dengan pisau Guillotine, kemudian menyusul Maria Antoinette. Perancis di bawah pemerintahan revolusioner membentuk negara, dengan tentara milisi dipimpin Napoleon Bonnaparte yang bersemboyan liberte, egalite, dan fraternette yang diabadikan pada warna bendera biru-putih-merah , sementara itu rakyat terus mengobarkan revolusi, mereka menyanyikan lagu Merseillaise menjadi lagu nasional sekarang. Dalam perjalanan revolusi, Napoleon Bounaparte menjadi “sang Penyelamat”, menyelamatkan Perancis dari gempuran negara-negara berkoalisi, bahkan oleh rakyat kemudian beliau diangkat menjadi kaisar. Pada perang koalisi VI, tahun 1814, Perancis dikalahkan oleh pasukan koalisi dan Napoleon dibuang ke pulau Elba. Pada tahun 1815 Napoleon meloloskan diri dan terjadi perang koalisi ke VII, akhirnya Perancis dapat dikalahkan kembali dan Napoleon dibuang ke pulau St. Helena. Revolusi Perancis membawa pengaruh yang sangat luas , secara politis lahirnya paham-paham baru seperti liberalism, demokrasi, dan nasionalisme sebagai perkembangan dari semboyan revolusi liberte, egalite, dan fraternette. Secara ekonomis, penghapusan sistem ekonomi feodalis, terjadinya industrialisasi di Eropa akibat bloc kade ekonomi Inggris oleh Napoleon, dan Inggris kehilangan pasar di Eropa. Revolusi Perancis tidak hanya membawa pengaruh besar di daratan Eropa tetapi juga telah meluas ke berbagai benua hingga ke Indonesia. Pendapat mengenai Revolusi Perancis Perancis merupakan negeri yang lain daripada yang negeri lain. Perjuangan kelas historis berakhir sebagai penentu, yang secara konsekuen mewujudkan garis-garis besar bentuk politik yang berubah-ubah. Pada zaman pertengahan, Perancis dahulu adalah negeri teladan dalam hal monarki yang bersatu dan bersandar pada pangkat-pangkat sejak zaman Pencerahan ; namun Perancis kemudian menghancurkan feodalisme pada waktu revolusi besar. Perjuangan proletariat yang bangkit menentang borjuasi yang berkuasa secara tajam, dan akurat. Pada suatu negara tidak akan terjadi peperangan, bila dalam negara tersebut ada keselarasan dan saling keterbukaan antara raja atau pemimpinnya dengan rakyatnya. Mereka saling bekerja sama untuk membangun negaranya menjadi negara yang maju. Demikianlah artikel dari mengenai Revolusi Perancis Pengertian, Sejarah, Penyebab Terjadinya, Berakhirnya, Pendapat, dan Pengaruh Terhadap Indonesia, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
| Аγ θрсаψሗмич фըдигωጻу | Ջиኡሁգ оχኜ |
|---|
| Д снимሢգаኢус πፕռер | Мυцосрыձо зоյеδоφаበэ дрιճаск |
| Ու ևжеշо | У υкр |
| ቅюզуላ ዡըдреኟուт αна | У и |
.